Cara Mengakali Biaya Transaksi ATM yang Membengkak


Liputan6.com, Jakarta - Kalau sering bertransaksi di mesin ATM, Anda pasti tahu bahwa transaksi di ATM itu dikenakan biaya. Kecil sih, kebanyakan transaksi paling biayanya hanya beberapa ribu. Entah Rp 6.500 untuk transfer ke bank lain, Rp 7.500 untuk tarik tunai di ATM bank lain, atau Rp 4.000 untuk cek saldo di ATM lain. Macam-macam.
Namun, kalau Anda sempatkan melihat arus keluar masuk uang Anda dalam sebulan di buku tabungan atau laporan rekening, Anda akan melihat bahwa potongan biaya-biaya itu akan jadi banyak sekali dalam sebulan.
Sebetulnya, akan terlalu panjang kalau kita membahas satu persatu transaksi apa saja yang dikenakan fee di mesin ATM dan transaksi apa saja yang tidak. Belum lagi besarannya, bisa berbeda-beda antara satu bank dengan bank yang lain.
Apa yang perlu Anda perhatikan di sini adalah bahwa yang namanya makan siang tidak ada yang gratis. Begitu juga dengan layanan perbankan.
Memang bahwa bisnis utama bank adalah mengumpulkan dana dalam bentuk funding dan melemparkan dalam bentuk kredit sehingga ada selisih bunga bank yang didapatkan sebagai laba kotor bank.
Akan tetapi, pemasukan bank tidak hanya itu. Itu karena bank juga mendapatkan penghasilan sampingan dari memungut fee atas berbagai transaksi perbankan yang dilakukan nasabah.
Dari mulai transaksi sehari-hari, sampai transaksi funding dan kredit. Pemasukan ini disebut fee based income, yaitu income yang didapat dari fee atas berbagai transaksi perbankan.
Sekarang bayangkan ada berapa transaksi yang dilakukan nasabah setiap bulan yang dipungut fee, tinggal dikalikan saja dengan berapa jumlah nasabah yang dimiliki bank.
Semakin banyak dana yang ditaruh nasabah dalam rekening tabungan misalnya, semakin besar pula kemungkinan si nasabah akan melakukan berbagai transaksi di mesin ATM yang ujung-ujungnya bisa memberikan banyak fee kepada bank.
Sekarang, apa yang harus Anda lakukan terhadap berbagai pungutan biaya tersebut? Ini beberapa tips dari saya.
1. Identifikasi jenis transaksi
Kehidupan Anda setiap bulan pastilah membutuhkan transaksi perbankan yang ujung-ujungnya banyak dilakukan di mesin ATM. Apa yang harus Anda lakukan adalah dengan mengidentifikasi apa saja jenis-jenis transaksi yang biasa Anda lakukan tiap bulanan via mesin ATM.
Contoh nih, ada orang yang tiap bulan melakukan:
• Transfer pribadi ke sekitar 10 rekening (3 rekening bank yang sama dan 7 rekening bank yang berbeda)
• Bayar telepon dan listrik
• Mengambil uang via mesin ATM sekitar 2x seminggu yang tidak selalu dilakukan di mesin ATM penerbit 
• Membayar sekitar 3 nomor kartu pascabayar GSM dan membeli pulsa isi ulang untuk dua nomor kartu prabayar
• Bayar TV kabel
• Bayar kartu kredit.
Total, mungkin ada sekitar 6 hingga 10 jenis transaksi -jenis ya, bukan jumlah transaksi- yang biasa dilakukan tiap bulan di mesin ATM.

Comments